Kadang Rasa Curiga Perlu Juga Untuk Bentuk Dari Menjaga Diri

Kadang Rasa Curiga Perlu Juga Untuk Bentuk Dari Menjaga Diri

Dalam hidup saat kita kenal dengan seseorang, saat kita baru mengenalnya, tidak mungkin kita akan langsung mempersilahkan dia masuk dalam rumah atau kosan kita bukan. Pasti kita hanya akan ngobrol di mana kita mengenalnya. Pun kalau anda mengenalnya saat perjalanan munuju rumah, dan kalian mengobrol, anda akan mengajak nya ngobrol di tempat lain, seperti cafe, atau lainnya, pun kalau anda harus pulang, hanya akan sampai di depan rumah.

Kadang Rasa Curiga Perlu Juga Untuk Bentuk Dari Menjaga Diri

Tidak akan mungkin mengajak orang baru masuk ke dalam rumah, apalagi dalam keadaan 100 persen sadar. Dan itu baru kenal beberapa menit. Pasti akan pikiran orang ini dia baik atau tidak. Orang benar atau tidak. Apa dia ada maksud tertentu atau niat jahat. Pasti akan ada rasa curiga. Apalagi anda kenal karena misalnya, dia datang pada anda, kenalan dan ngobrol. Bukan seseorang yang kalian membuat janji dan bertemu.

Dan biasanya orang yang berani membawa masuk seseorang yang baru dikenalnya kedalam rumah, antara karena dia mabuk, dia sedang tidak dalam keadaan seratus persen sadar. Atau dia adalah kenalan teman atau sahabatmu, sehingga ada jaminan bahwa dia orang bisa dipercaya karena teman dari temanmu. Dan itupun biasnya tidak berdua saja tapi dengan kerabatmu lain masuk ke rumah. Dan penting untuk kita membiasakan sifat curiga. Memang jika kita pikir, sifat curiga itu tidak baik. Tapi ini dibutuhkan dalam beberapa kasus. Misalnya di dalam kasus seperti ini.

Perlu juga sifat curiga, karena itu adalah salah satu sikap untuk menjaga diri. Karena hati orang, tidak ada yang tahu. Mau dia pun sudah dekat dengan kita, kita kenal orang tersebut sangat baik, tapi belum tentu dia sebaik itu di dalam hatinya. Karena banyak juga orang paling dekat dengan kita malah yang mematahkan rasa percaya dan hati kita. Jadi perlu lah untuk ada rasa curiga. Jadi berhati-hatilah dalam mengajak orang masuk ke dalam rumah. Buatlah batas. Jangan pernah percaya 100 persen kepada orang lain.