Bagaimana rasanya menjadi anak bontot di keluarga? Banyak yang bilang, jika menjadi anak bontot atau anak bungsu dalam keluarga adalah manja. Dan memang benar. Anak terakhir memang manja. Meskipun dia sudah bekerja keras, sudah jauh perjalanannya, ups and downs. Sudah bertemu dengan banyak orang. Kadang orang lihat sekilas terlihat biasa saja cenderung terlihat kuat. Karena anak bungsu selalu ingin dilihat kuat juga seperti kakak-kakaknya.
Sudut Pandang Anak Bungsu Dalam Keluarga
Anak bungsu dalam keluarga memang selalu mendapatkan banyak sekali kemudahan dari orang tua. Dan dia menjadi paling disayang oleh keluarga. Meskpun terkadang kakak-kakak suka iri lihat anak bontot selalu dimanjakan. Tapi kakak selalu sayang sekali kepada sih bontot. Karena yang paling kecil biasanya paling mudah dekat dengan semua anggota keluarga. kalau anak tengah cenderung lebih menutup diri. Dan yang paling tua dia juga memiliki tanggung jawab besar akan adik-adiknya.
Semua memiliki porsi masing-masing. Tapi disini karena saya sebagai anak bungsu di keluarga, saya akan menceritakan sudut pandang dari anak bungsu. Menjadi paling kecil di dalam keluarga ada enak dan tidak enaknya. Meskipun memang paling banyak enaknya. Semua di beri kemudahan. Kakak-kakak pasti akan disuruh mengalah. Dan kadang hanya saya yang dibelikan dan kakak-kakak saya tidak. Dan menjadi anak bungsu selalu apa yang diminta hampir selalu di berikan.
Sehingga kadang kakak-kakak saya akan menggunakan saya untuk membujuk papa membelikan mainan untuk mereka, dan nanti kakak saya akan ajarin untuk mainnya. Dan setelah dibelikan, saya ditipu, malah tidak dikasih untuk main. Tapi itu adalah momen indah sebagai anak bungsu. Dan kalau orang tua suruh ke kakak saya, dan kebetulan disana ada saya, kakak saya akan menyuruh saya melakukannya.
Jika saya tidak mau, dia pasti bilang, oh kamu udah tidak sayang orang tua ya. Lalu dengan raut wajah cemberut saya akan berdiri dan melakukannya. Dan sebagai anak paling kecil, saya sering dibodoh-bodohi oleh kakak-kakak saya.