Ada kalanya kita merasa, kita sudah bersikap baik dan sopan pada orang lain. Tetapi kenapa orang tersebut tetap menyakiti kita. Apa salah kita. Apa kita pernah berbuat salah padanya. Semua pertanyaan itu akan terus menerus ada di kepala mu. Karena anda terlalu polos untuk menilai semua orang itu baik. Ada kalanya memang ada orang yang memiliki karakter jahat, sisi jahat. Meskipun kita sudah melakukan hal baik padanya, dia akan terus berbuat jahat pada anda.
Berbuat Baik Itu Bagus Tapi Selalu Buat Batasan Sampai Dimana Anda Buat Baik
Kadang kita terlalu naif menilai semua orang itu baik. Semua orang memiliki sisi baik, dan pun dia berbuat kesalahan, atau tindakan yang negatif, pasti ada alasan untuk itu. Pasti dia memiliki alibi kenapa dia melakukan itu. Karena pada dasarnya manusia itu baik adanya. Jika dia menjadi jahat, pasti ada alasan, ada sebabnya. Dan saat orang menjadi jahat karena alasan tertentu, tidak menutup kemungkinan dia akan berubah menjadi orang baik. Karena dia pernah menjadi orang baik.
Itu adalah pikiran orang naif. Terlalu polos, melihat semua sisi dengan pandangan positif. Tapi perlu anda tahu, ada juga orang yang terlahir, dengan memiliki sisi jahat. Memiliki insting yang berbeda pada umumnya. Sehingga, saat kita mau sebanyak apa pun berbuat baik pada orang itu, dia akan terus membalas dengan menyakiti kita. Ada, ada-ada saja orang seperti itu. Dan kita harus menerimanya.
Dan ini salah satu fakta yang sulit diterima oleh orang yang terlalu naif. Susah menerima ternyata ada orang jahat yang memang pada dasarnya jahat. Sehingga kalian tidak perlu menyalahkan diri anda, apa anda pernah berbuat salah atau menyakiti orang tersebut sehingga dia menjadi jahat.
Tidak, anda tidak perlu menghakimi diri anda atas itu. Anda hanya perlu menerima kenyataan, bahwa adanya orang jahat. Dan jadikan itu pengalaman dan pelajaran untuk anda. Baik kepada orang bagus, dan sangat baik. Tapi tetap ada batasannya. Ada batas sampai dimana anda bisa berbuat baik dan tidak. Sehingga tidak memperumit keadaannya kedepan.