Banyak sekali hal yang tidak adil di dunia ini. Dan semua orang pasti menuntut akan sebuah keadilan. Mirisnya orang yang sering menuntut keadilan adalah orang-orang yang sering melakukan tindak ketidak adilan. Baik secara sadar atau tidak. Dan banyak dari mereka malah tidak mau mengakui itu. Bahwa apa yang dilakukannya tidak adil. Dan akan berlindung dengan kata, “kan, tapi, dll” atau dengan kata oh saya khilaf.
Bersikap Adil Lah Dulu Baru Menuntut Keadilan Dari Orang Lain
Banyak orang menggunakana kata khilaf untuk menutupi atau mengakali kesalahan atau kejahatan yang sudah dilakukannya. Dan berharap dengan kata atau alasan itu orang bisa memaafkannya atau setidaknya mengerti dan memakhlumi. Memang semua orang tidak luput akan kesalahan, kejahatan. Tapi jika terus dilakukan dengan keadaan sadar dan pada akhirnya menggunakan kata khilaf untuk melindungi diri, itu tidak akan ada gunanya. Dan malah akan terus terjadi seperti itu berulang-ulang kali.
Dan mau sampai kapan? Makanya penting untuk kita menjadi netizen yang lebih bijak, lebih smart lagi dalam bertindak, atau memberikan respon. Dan alangkah baiknya sebelum kita menuntut akan sesuatu, misalnya keadilan, ada baiknya kita juga berkaca, dan melakukan tindak adil dulu dari diri sendiri. Kalau kita saja tidak bisa bersikap adil. Tidak lah pantas untuk kita menuntut keadilan atau sikap adil dari orang lain atau pihak lainnya. Karena kita sendiri tidak bisa bersikap adil. Masih sering mengkotak-kotakan masyarakat. Masih sering memilih-milih kasih.
Masih tidak ada sikap empati dan simpati. Masih tidak adil dalam memperlakukan orang. Masih sering menilai orang dari cover atau penampilannya saja. Sehingga secara tidak langsung kita memperlakukan orang dengan berbeda. Orang yang memiliki tampilan yang rapih dan tidak, kita sering memberikan pelayanan yang berbeda kepada mereka. Dan itu sudah masuk dalam ketidak adilan. Jadi untuk itu, sebelum kita meminta keadilan, meminta orang bersikap adil kepada kita. Adilah dulu dari diri kita. Bersikap lah adil dulu kita kepada orang lain.